Profil Desa Singosari

Ketahui informasi secara rinci Desa Singosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Singosari

Tentang Kami

Jelajahi Desa Singosari di Mojosongo, Boyolali. Desa agraris di gerbang kota yang memadukan pertanian padi dan peternakan sapi dengan geliat wirausaha serta menjadi pusat kegiatan keagamaan di sekitar Masjid Ageng Al-Akbar.

  • Pusat Kegiatan Keagamaan

    Keberadaan Masjid Ageng Al-Akbar Singosari menjadikan desa ini sebagai salah satu pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang penting di Kecamatan Mojosongo, menarik jemaah dari berbagai wilayah.

  • Basis Pertanian di Tepi Perkotaan

    Meskipun terhimpit urbanisasi, Desa Singosari tetap mempertahankan fondasi agrarisnya sebagai lumbung padi yang produktif dan pusat peternakan sapi yang signifikan.

  • Masyarakat Adaptif dan Wirausaha

    Masyarakatnya menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi dengan mengembangkan berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang pangan dan jasa, memanfaatkan lokasinya yang strategis.

XM Broker

Desa Singosari, sebuah wilayah yang strategis dan dinamis di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah perwujudan dari sebuah desa yang berhasil menyelaraskan denyut spiritualitas dengan kekuatan ekonomi agraris di tengah pusaran modernisasi. Sebagai rumah bagi Masjid Ageng Al-Akbar yang megah, desa ini memancarkan aura sebagai pusat kegiatan keagamaan yang teduh. Namun di balik itu, terhampar lahan-lahan pertanian yang subur dan geliat peternakan yang menjadi penopang hidup warganya. Singosari merupakan potret unik dari sebuah komunitas yang tangguh, di mana nilai-nilai religius berjalan seiring dengan etos kerja agraris dan semangat wirausaha yang terus tumbuh di gerbang perkotaan.

Geografi dan Posisi Strategis

Secara geografis, Desa Singosari terletak di kawasan dataran subur yang menjadi bagian dari wilayah penyangga utama pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali. Luas wilayah Desa Singosari adalah sekitar 233,1 hektare atau 2,33 kilometer persegi. Topografinya yang relatif datar menjadikan lahan di wilayah ini sangat ideal untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, khususnya padi, serta untuk pembangunan infrastruktur permukiman dan fasilitas umum. Kesuburan tanahnya menjadi modal alam yang telah menopang kehidupan agraris masyarakat selama bergenerasi.Posisi Desa Singosari sangatlah strategis. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Manggis. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Tambak. Sementara itu, batas di sebelah selatan adalah Desa Karanggeneng dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Kragilan. Lokasinya yang sangat dekat dengan pusat Kecamatan Mojosongo dan terhubung langsung dengan jalur-jalur utama menuju pusat kota Boyolali memberikan keuntungan signifikan dalam hal aksesibilitas. Kemudahan akses ini tidak hanya penting bagi distribusi hasil pertanian, tetapi juga bagi mobilitas ribuan jemaah dan warga yang beraktivitas di pusat-pusat kegiatan desa.

Demografi dan Karakter Masyarakat Religius-Produktif

Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Singosari tercatat sebanyak 4.981 jiwa. Dengan luas wilayah 2,33 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk desa ini tergolong tinggi, mencapai 2.138 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang tinggi ini mencerminkan permukiman yang terus berkembang, dipengaruhi oleh kedekatannya dengan pusat ekonomi dan pemerintahan.Struktur mata pencaharian masyarakat Desa Singosari menunjukkan diversifikasi yang sehat antara sektor agraris dan non-agraris. Sebagian besar warga masih setia pada profesi sebagai petani dan peternak, yang menjadi fondasi ekonomi tradisional. Namun seiring berjalannya waktu, banyak pula warga yang merambah ke sektor wirausaha, perdagangan, jasa, dan bekerja di sektor formal. Karakter masyarakat Singosari sangat khas, yakni religius dan produktif. Kehidupan spiritual yang kuat, yang berpusat di masjid, berpadu harmonis dengan etos kerja yang tinggi di sawah, kandang, maupun di tempat usaha.

Potensi Ekonomi: Pertanian, Peternakan, dan Geliat UMKM

Perekonomian Desa Singosari ditopang oleh beberapa pilar yang saling mendukung. Pilar utama yang menjadi warisan adalah sektor pertanian dan peternakan. Desa ini merupakan lumbung padi yang produktif, dengan lahan sawah beririgasi teknis yang mampu menghasilkan panen melimpah. Aktivitas pertanian ini menjadi benteng ketahanan pangan bagi warga.Sektor pertanian ini terintegrasi erat dengan peternakan sapi. Hampir setiap keluarga petani memiliki sapi potong atau sapi perah sebagai sumber pendapatan tambahan dan investasi. Sistem pertanian terpadu diterapkan secara alami, di mana limbah pertanian diolah menjadi pakan ternak, dan kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk menyuburkan kembali lahan pertanian. Siklus berkelanjutan ini menjadi kunci efisiensi dan kemandirian ekonomi agraris di Singosari.Pilar ekonomi kedua yang terus tumbuh adalah geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Didorong oleh lokasi yang strategis dan semangat wirausaha warga, berbagai jenis usaha skala rumahan berkembang pesat. UMKM di sektor pangan menjadi yang paling menonjol, meliputi produksi aneka kue tradisional, katering, hingga warung-warung makan yang ramai dikunjungi. Selain itu, sektor jasa seperti bengkel, pertokoan, dan usaha kreatif lainnya juga turut berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian desa.

Pusat Kehidupan Spiritual: Masjid Ageng Al-Akbar

Salah satu ikon yang paling menonjol dan menjadi kebanggaan Desa Singosari adalah keberadaan Masjid Ageng Al-Akbar. Masjid yang megah dan indah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi warga setempat, tetapi telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial untuk skala yang lebih luas di Kecamatan Mojosongo. Setiap hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, atau Maulid Nabi, masjid ini dipenuhi oleh ribuan jemaah yang datang dari berbagai penjuru.Keberadaan masjid ini memberikan dampak sosial-ekonomi yang signifikan bagi desa. Di sekitar masjid, tumbuh aktivitas ekonomi informal seperti pedagang makanan dan minuman yang melayani para jemaah. Lebih dari itu, masjid ini menjadi pusat pembinaan spiritual dan pendidikan karakter bagi generasi muda melalui berbagai kegiatan seperti Taman Pendidikan Al-Qur`an (TPQ), pengajian rutin, dan kegiatan remaja masjid. Masjid Ageng Al-Akbar telah menjadi jantung spiritual yang memancarkan kedamaian dan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat Desa Singosari.

Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Pemerintahan Desa Singosari, yang dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajaran perangkatnya, menjalankan peran strategis dalam mengelola pembangunan desa yang multifaset. Tantangan utamanya adalah menyeimbangkan antara pelestarian lahan pertanian, pembinaan kehidupan keagamaan, dan fasilitasi pertumbuhan ekonomi wirausaha.Melalui Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya, pemerintah desa secara konsisten melaksanakan program pembangunan yang menyentuh berbagai aspek. Di sektor agraris, prioritas diberikan pada pemeliharaan jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Untuk mendukung UMKM, pemerintah desa memfasilitasi pelatihan, membantu promosi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Di bidang sosial-keagamaan, pemerintah desa memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan di Masjid Ageng Al-Akbar dan lembaga keagamaan lainnya. Pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan lingkungan dan drainase juga terus ditingkatkan untuk menunjang kenyamanan dan aktivitas seluruh warga.